Sukses

DPR Meminta Semen Gresik Tak Jadi Dijual

Dalam rapat terungkap bahwa saat ini industri semen nasional sedang menjadi incaran pihak asing. Jika saham pemerintah di Semen Gresik dijual ke asing maka produksi semen nasional akan merosot.

Liputan6.com, Jakarta: Anggota DPR dan direksi Badan Usaha Milik Negara di industri semen meminta pemerintah untuk tetap mempertahankan kepemilikan saham mayoritasnya di PT Semen Gresik dan tidak menjualnya kepada pihak asing. Alasannya, jika saham Semen Gresik jatuh ke tangan asing maka produksi semen BUMN yang saat ini hanya 40 persen dari total produksi semen nasional akan merosot menjadi 7,5 persen. Hal itu terungkap dalam rapat kerja direksi BUMN di industri semen dan Komisi IV DPR di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (7/2).

Menurut Satrio, Direktur Utama Semen Gresik, saat ini produksi semen nasional mencapai lebih dari 46 juta ton per tahun. Sedangkan semen produksi BUMN hanya sekitar 17 juta ton atau lebih kecil dari produksi semen asing di Indonesia. Kini, produksi Semen Gresik mendekati 16 juta ton per tahun atau sekitar 90 dari produksi semen seluruh BUMN. Tidak heran apabila pemerintah diminta berhati-hati dalam menyikapi tawaran dari Cemex, perusahaan semen dari Meksiko [baca: Karyawan PT Semen Gresik Menolak Divestasi].

Dalam rapat terungkap bahwa saat ini industri semen nasional sedang menjadi incaran pihak asing. Cemex, contohnya. Perusahaan semen ketiga terbesar dunia itu masih berminat menambah kepemilikan sahamnya di PT Semen Gresik. Padahal, Cemex telah menguasai 25,5 persen saham Semen Gresik dan sebagian besar saham masih dimiliki pemerintah. Beberapa waktu lalu diketahui bahwa Cemex telah mengirim surat ke Kementerian BUMN dan meminta agar Cemex menjadi satu-satunya pembeli saham pemerintah.(DEN/Iwan Setiawan dan Satya Pandia)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.