Sukses

Pemerintah Dituntut Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok

Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, menuntut pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pokok, termasuk minyak goreng. Harga minyak goreng yang mencapai Rp 15 ribu per kilogram dinilai tidak masuk akal.


Liputan6.com, Bandung:
Puluhan mahasiswa, Kamis (6/3) siang, berunjuk rasa di halaman Gedung Sate, Bandung, yang merupakan pusat Pemerintahan Provinsi Jawa barat. Mereka mengecam pemerintah yang dinilai tak mampu mengendalikan harga kebutuhan kebutuhan pokok. Padahal, melambungnya harga kebutuhan pokok semakin menambah berat beban rakyat yang sudah terbebani oleh berbagai masalah.

Sekadar informasi, di Bandung dan sekitarnya, harga kebutuhan pokok kian melambung. Di Cimahi, misalnya, harga minyak goreng terus naik dan dalam sepekan terakhir mencapai Rp 14 ribu per kilogram. Akibatnya, konsumen dan para pedagang minyak goreng sama-sama terpukul.

Harga minyak goreng di sejumlah daerah yang mencapai Rp 15 ribu per kilogram memang nyaris tidak masuk akal. Karena itu,  pemerintah harus bekerja lebih keras lagi mencari jurus yang jitu untuk menstabilkan harga. Pasalnya, kebijakan yang sudah diambil, mulai dari pengenaan pungutan ekspor minyak sawit mentah, menanggung pajak pertambahan nilai (PPN) minyak goreng, hingga operasi pasar terbukti tidak manjur menjinakkan harga minyak goreng [baca: Minyak Goreng Terus Meroket].(BOG/Patria Hidayat dan Taufik Hidayat)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini